Seperti yang kita ketahui, jika seseorang yang positif menderita HIV, maka lama kelamaan akan menjadi AIDS yang artinya harapan untuk hi...
Seperti yang kita ketahui, jika seseorang yang positif menderita HIV, maka lama kelamaan akan menjadi AIDS yang artinya harapan untuk hidup lebih lama sangatlah tipis karena daya tahan tubuhnya yang semakin menurun akan memperburuk kondisi kesehatannya. Kapan infeksi HIV berubah menjadi AIDS?
Jika ada pertanyaan Kapan infeksi HIV berubah menjadi AIDS? Maka jawabannya adalah tergantung pada kondisi penderita. Tahapan penderita HIV menjadi AIDS bisa cukup singkat dan bisa juga sangat panjang, karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, misalnya : makanan, gaya hidup, pola istirahat, pengobatan, dan semangat hidup. Penderita HIV harus tetap berusaha keras untuk melawan penyakitnya, misalnya dengan tetap mengonsumsi makanan sehat seimbang, rutin memeriksakan kesehatannya, meminum obat secara teratur, dan menghindari stres. Meskipun usaha tersebut tidak bisa membuat penderita HIV bebas dari penyakitnya, namun setidaknya bisa membantu meningkatkan imunitas tubuhnya yang artinya membuat tahapan HIV menjadi AIDS lebih lama.
Berbicara tentang Kapan infeksi HIV berubah menjadi AIDS? Maka tidak pas jika kita tidak membahas tentang bagaimana tahapan HIV menjadi Aids. Untuk itu, simak ulasan berikut ini :
- Tahap 1 atau yang biasa disebut dengan Window Periode atau Periode Jendela, yakni : Masuknya HIV ke dalam tubuh seseorang hingga dalam darah mulai terbentuk antibodi terhadap HIV. Pada saat itu, tidak ada tanda-tanda khusus dan tes HIV yang dilakukan juga belum mampu mendeteksi keberadaan virus HIV. Namun begitu, pada fase ini, seseorang dengan HIV tersebut sudah bisa menularkan kepada orang lain. Tahapan ini berkisar enam bulan sejak awal penderita mulai terinfeksi.
- Tahap 2: HIV Positif tanpa gejala. Pada saat ini, tes HIV mulai bisa mendeteksi keberadaan virus dalam darah penderita, namun umumnya tidak ada gejala yang timbul. Bahkan orang yang terinfeksi HIV terlihat sehat dan tidak merasakan ada masalah dalam tubuhnya. Pada fase ini, umumnya HIV telah berkembang biak dalam darah. Tahapan ini bisa terjadi hingga sepuluh tahun dari pertama kali penderita mulai terinfeksi. Namun semua itu tetap tergantung pada imunitas tubuh penderita.
- Tahap 3: HIV Positif dengan gejala. Kondisi dimana kekebalan tubuh penderita mulai mengalami penurunan dan munculnya gejala infeksi oportunistik, dari mulai diare yang tak kunjung sembuh, flu yang terus menrus, nafsu makan menurun, badan lemah, berat badan berkurang, pembengkakan kelenjar limfa, dan lain sebagainya. Tahapan ini biasanya berlangsung antara 1 hingga 3 bulan.
- Tahap 4: Fase AIDS. Dimana kondisi penderita sudah sangat parah, yakni sistem imunitas tubuhnya yang sangat lemah, munculnya infeksi lain yang sangat berbahaya akibat infeksi oportunistik semakin parah.
- Tahap gangguan otak. Konsisi ini mengakibatkan penderita mengalami kerusakan sel otak dan beresiko mengalami gangguan mental, seperti : penurunan kesadaran, penurunan daya ingat, depresi, demensia, dan lain sebagainya.
Semoga informasi diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.