Bandung - Tren foto selfie atau memotret diri sendiri masih menjadi tren yang diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Tak hanya dilak...
Bandung - Tren foto selfie atau memotret diri sendiri masih menjadi tren yang diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Tak hanya dilakukan oleh kaum urban, tren ini nyatanya juga digeluti oleh kelompok teroris seperti ISIS.
Seorang anggota ISIS berfoto selfie di markas milik kelompok teroris tersebut. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh salah seorang anggotanya itu malah jadi senjata makan tuan bagi kelompoknya.
Akibat foto selfie-nya yang diposting ke media sosial, markas dan pusat kendali ISIS di Suriah itu ketahuan lokasinya dan harus menjadi bulan-bulanan serangan udara oleh pasukan Angkata Udara (AU) milik Amerika Serikat.
Mengacu dari pernyataan pimpinan Angkatan Udara AS, Hawk Carlisle, eksistensi foto selfie tersebut pertama kali disadari oleh pasukan pengintai yang bertugas di pangkalan udara Hurlburt, Florida, AS.
"Anggota kami yang berada di Hurlburt tengah melakukan penelusuran di media sosial dan mereka melihat ada orang bodoh yang berfoto selfie di markas ISIS," ujar Carlisle dari Ubergizmo, Senin (8/6/2015).
Lebih lanjut Carlisle menjelaskan jika di beberapa media sosial dan forum online, anggota ISIS malah menyombongkan soal markasnya itu. Tak ingin berlama-lama, kurang dari 24 jam pasukan AS telah sampai di lokasi dan segera membombardir markas bersangkutan.
Hingga kini pasukan pengintai Angkatan Udara masih rajin menelusuri aktivitas ISIS di media sosial. ISIS memang terhitung rajin menggunakan internet untuk berbagai aktivitas, termasuk merekrut para relawan.