Hati-Hati Naik Motor Saat Mudik Lebaran, Ini Resikonya! Resiko Mudik Menggunakan Sepeda Motor. Tradisi mudik menjadi menu wajib masyara...
Hati-Hati Naik Motor Saat Mudik Lebaran, Ini Resikonya! |
Resiko Mudik Menggunakan Sepeda Motor. Tradisi mudik menjadi menu wajib masyarakat Indonesia khususnya yang berada di kota-kota besar untuk menuju ke kampung halamannya masing-masing. Alasannya jelas tentu ingin bersilaturahim dengan sanak keluarga di kampung sekaligus menjaga tali persaudaraan. Namun sayangnya tidak sedikit pula pemudik yang menghiraukan keselamatan demi bisa cepat sampai tujuan.
Bahkan dari tahun ke tahun penyumbang kecelakaan terbesar di Indonesia terjadi saat mudik lebaran, meningkat drastis hingga berkali-kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Terutama para pemudik yang menggunakan sepeda motor, meskipun sepeda motor dianggap lebih nyaman ketika digunakan perjalanan saat mudik namun nyatanya pengguna kendaraan roda dua kurang begitu peduli dengan keselamatan dirinya sendiri. Banyak pemudik yang membawa barang bawaan terlalu banyak dan belum lagi ditambah dengan beban jumlah penumpang tentu sangat berbahaya sekali. Meskipun demikian sepertinya kendaraan bermotor akan tetap menjadi pilihan utama bagi para pemudik di musim lebaran tahun ini.
Pihak Kepolisian Republik Indonesia mencatat selama arus mudik dan balik pada lebaran tahun lalu terjadi banyak sekali kecelakaan dan memakan korban hingga 515 orang. Terhitung selama 10 hari sudah ada 3.815 unit kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dan 50 persen lebih didominasi oleh pengguna sepeda motor, meskipun sebenarnya jumlah pemudik dengan menggunakan kendaraan roda dua sedikit menurun pada tahun 2014 kemarin yakni mencapai 617.850 unit, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya jumlah motor saat mudik bisa mencapai 700 ribu unit lebih.
Tahun ini pemerintah pun terus berupaya untuk mengurangi jumlah pemudik motor dengan cara memberikan mudik gratis baik dari negara maupun swasta. Selain itu pemerintah juga menyiapkan angkutan khusus untuk membawa sepeda motor sehingga pemiliknya pun bisa pulang kampung dengan aman dan bisa bertemu kembali dengan kendaraannya setelah sampai tujuan.
Memang untuk mengurangi kebiasaan masyarakat agar tidak lagi membawa motor saat mudik memang sangatlah sulit, perlu adanya sosialisasi yang lebih banyak lagi dari pihak pemerintah khususnya kepolisian mengenai bahaya menggunakan sepeda motor. Meskipun demikian pemerintah juga tidak bisa melarang masyarakat karena itu adalah hak mereka.
Beberapa kerugian yang dialami oleh pemudik jika menggunakan sepeda motor adalah mudah lelah karena pengendara harus selalu standby hingga berjam-jam, apalagi biasanya arus mudik dilakukan saat dalam keadaan berpuasa sehingga tenaga yang dimiliki pun juga lebih sedikit. Selain itu tubuh pemudik juga akan mudah sakit karena saat siang hari harus rela terkena sinar panas matahari, sedangkan ketika malam hari harus berhadapan dengan suhu yang dingin.
Kerugian lainnya adalah kurang terasa nyaman jika membawa anak-anak beserta istri, ukuran motor yang terlalu kecil ditambah lagi barang bawaan cukup banyak membuat ruang pengendara pun menjadi lebih sempit sehingga keseimbangan ketika mengendalikan setang kemudi menjadi terbatas. Inilah yang kemudian mengakibatkan sering terjadi kecelakaan di jalan raya karena merenggut nyawa lebih dari 1 orang.
Terlepas dari berbagai kekurangan tersebut masyarakat memiliki alasan tersendiri mengapa harus mudik dengan sepeda motor. Banyak diantara mereka yang beranggapan bahwa menggunakan transportasi massal seperti kereta api, bus maupun pesawat harus memesan tiket dari jauh-jauh hari. Tentu saja sangat menyulitkan sekali bagi pekerja yang tidak memiliki waktu untuk memesan tiket. Sedangkan jika menggunakan pesawat meskipun terbilang lebih cepat namun kebanyakan asal pemudik ini berada di daerah-daerah yang belum memiliki bandara.