BANDUNG, (PRLM).- Potensi rawan kemacetan arus lalu lintas yang berkaitan dengan arus mudik dan arus balik, dipetakan di 13 titik, mulai ...
BANDUNG, (PRLM).- Potensi rawan kemacetan arus lalu lintas yang berkaitan dengan arus mudik dan arus balik, dipetakan di 13 titik, mulai dari persimpangan Jalan Surya Sumantri dan Jalan Dr Djundjunan, Jalan Sukajadi, Jalan Setiabudhi, Jalan Cipaganti, Jalan Cihampelas, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan A. Yani, Jalan Ibrahim Adjie, serta lima titik potensi macet di Jalan Soekarno Hatta. Ruas jalan tersebut diprediksi akan dipadati kendaraan pada satu pekan sebelum Idulfitri dan empat hari setelahnya.
Selain itu, Kabag Ops Polrestabes Bandung Dhafi menambahkan, kerawanan juga dipetakan berdasarkan potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Di sepanjang Jalan Soekarno Hatta misalnya, terdapat 11 titik yang dinilai rawan kecelakaan. Sebagian besar titik yang dimaksud berada di putaran (u-turn).
Sementara di Jalur Sukajadi-Setiabudi, tercatat lima titik rawan kecelakaan."Personel ditempatkan di U-turn rawan laka lantas maupun kemacetan pada jalur Soekarno Hatta dan Jalur Setiabudhi," ujar Dhafi, Rabu (8/7/2015).
Lebih lanjut dia menuturkan, sepanjang Operasi Ketupat Lodaya 2015, Polrestabes Bandung menyiapkan 32 pos pengamanan (pospam) dan 1 pos pelayanan (posyan). Pospam disebarkan di sejumlah titik di Kota Bandung, sedangkan pos pelayanan disiapkan di depan Terminal Leuwipanjang.
Total petugas yang dikerahkan sebanyak 601 personel untuk mengisi pos-pos tersebut. Satu pospam rata-rata diisi oleh sekitar 18 personel. Seluruh pos harus sudah beroperasi pada 10 Juli 2015.
Selama operasi berlangsung, koordinasi dilakukan dengan sejumlah instansi samping seperti TNI, Dishub Kota Bandung, Bina Marga, Jasa Marga, PMI dan Dinas Kesehatan, Satpol PP Kota Bandung, Frekuensi Manglayang, serta Pramuka.
Selain pospam dan posyan, disiapkan juga sedikitnya 13 pos payung. "Pos payung ini untuk antisipasi kemacetan di sejumlah titik di Kota Bandung pada arus mudik nanti. Pos payung ini dijaga personel saat jam rawan kecelakaan dan kemacetan," ujarnya. (J Pambudi/A-88)***